Workshop Hari Kedua, Semangat Peserta Tetap Membara
Hari kedua dalam rangkaian acara workshop Review Kurikulum SMP Negeri 4 Abiansemal yang dilaksanakan hari ini Kamis, 15 Juni 2023. Workshop yang sudah berlangsung sejak Rabu 14 Juni 2023 kemarin merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 4 Abiansemal dalam rangka mereview kurikulum merdeka yang diimplementasikan tahun lalu. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini tetap terjaga.
Pada sesi pertama, acara diisi oleh Ibu Wirawati dengan menayangkan vidio untuk membangkitkan semangat peserta worshop.
Kegiatan awal ini bermakna, apa pun yang kita lakukan dengan hati yang riang gembira dan tetap semangat pagi. Ibu Wirawati menekankan pembelajaran berdiferensiasi adalah roh dari kurikulum merdeka.
Pembelajaran berdiferensiasi (PB) sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Kegiatan pembelajaran berdiferensiasi bahkan mungkin sudah sering kita terapkan dalam kegiatan pembelajaran kita selama ini, hanya kita saja yang tidak menyadarinya secara kontekstual apa yang kita telah lakukan adalah pembelajaran berdiferensiasi. Kepedulian terhadap kekuatan dan kebutuhan siswa menjadi fokus perhatian dalam PB, dimana strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi pembelajaran yang mampu mengakomodasi kebutuhan belajar siswa.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan murid di kelas. Mengapa demikian? Karena pembelajaran diferensiasi adalah suatu rangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan murid. Keputusan-keputusan disini adalah tentang bagaimana guru menentukan pembelajaran yang akan diberikan kepada muridnya.
Inti kunci dari pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika guru dapat mengetahui dan mengenal muridnya dengan baik, sehingga guru dapat merencanakan pengajaran baik secara individu, kelompok kecil dan atau seluruh kelas.
Selanjutnya, pada sesi kedua dihadirkan Bapak Made Astawa, S.Pd., M.Pd mengenai Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran.
Dalam kesempatan ini bapak Made Astawa memberikan pandangan umum mengenai
1. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
CP memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.
2. Alur Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran adalah serangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis dalam suatu fase pembelajaran.
Dengan adanya Alur Tujuan Pembelajaran ini, dapat memudahkan siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
Sederhananya, Tujuan Pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang diharapkan dapat dicapai, dimiliki, dan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Di sesi ketiga dilanjutkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Abiansemal (I Made Antara, S.Pd) menyajikan mengenai Rapor Pendidikan.
Rapor Pendidikan menampilkan hasil asesmen dan survei nasional suatu satuan pendidikan (satdik).
Satdik dan dinas dapat menjadikan Rapor Pendidikan sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akarnya, dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Dalam kesempatan ini bapak kepala sekolah mengarahkan untuk peningkatan numerasi dan literasi di SMP Negeri 4 Abiansemal.
Bapak kepala sekolah menekankan untuk peningkatan literasi numerasi saat pembelajaran di kelas, diperlukan kekreatifitasan guru. Di mana guru harus pintar dan kreatif untuk menghubungkan konsep literasi numerasi dengan literasi yang lain. Guru juga dituntut untuk dapat membaca, memilah, serta membawa materi ke bentuk aplikasi yang sesuai.
Jika hal ini dapat diterapkan dengan baik, tentu nilai kompetensi dasar numerasi akan maksimal, siswa memiliki kemampuan numerasi yang baik serta memahami konsep dan penerapan matematika dalam muatan pelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun beberapa guru menyampaikan tips untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu:
1. Analisis Informasi
Salah satu cara meningkatkan kecakapan numerasi dalam pembelajaran di kelas yakni dengan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik, bagan dan lainnya lalu interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi sesuatu, mengambil keputusan atau memecahkan masalah. Menganalisis informasi ini bukan hanya diaplikasikan pada mata pelajaran matematika saja, tetapi juga bisa untuk berbagai muatan pelajaran di sekolah yang bermuara pada matematika.
2. Mengaitkannya dalam Kehidupan Nyata
Agar siswa bisa memahami pengetahuan atau konsep numerasi dengan mudah, guru dapat menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Dengan begitu, siswa akan mengetahui betapa pentingnya mempelajari literasi numerasi dan mereka mengetahui bagaimana konsep ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak pemahaman yang diketahui siswa, maka semakin mudah untuk mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Guru juga dapat memberitahu beberapa hal yang membutuhkan kemampuan numerasi, misalnya dalam berbelanja terdapat hitung-hitungan, dalam membangun rumah, membuka usaha dan lainnya
3. Memotivasi Siswa untuk Bertanya
Keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas sangat diperlukan untuk memastikan siswa paham dan mengerti materi pelajaran. Guru harus bisa mendorong atau memotivasi siswa untuk aktif bertanya ketika belajar, serta memberikan reaksi positif bagi siswa yang berani bertanya.
Sebagai guru, Anda bisa memberitahu siswa untuk tidak takut bertanya dan diam saja jika tidak mengerti. Namun, jika ada pertanyaan sulit dan belum bisa menjawab pertanyaan tersebut, guru bisa memberitahu bahwa pertanyaan tersebut akan dijawab nanti pada pembahasan berikutnya. Sehingga siswa juga termotivasi untuk mencari jawabannya mandiri.
4. Pemahaman Konsep, Bukan Menghafal
Dalam menghitung atau memecahkan masalah, alangkah baiknya jika siswa diajarkan pemahaman konsep dibandingkan menghafal. Guru bisa mengajarkan siswa menggunakan metode pemecahan masalah yang sering ada pada pembelajaran matematika dan numerasi. Dengan begitu, siswa akan lebih mudah dan cepat menyelesaikan masalah.
Berbeda dengan sistem hafal rumus, siswa akan sulit memecahkan masalah persoalan yang berbeda, dan ketika ada 1 rumus yang terlupa maka jawabannya tidak tepat. Oleh sebab itu, pemahaman konsep lebih baik dari menghafal.
5. Sering Berlatih Soal Numerasi
Agar kemampuan numerasi siswa meningkat dan bisa mengerjakan soal numerasi dengan baik, guru harus sering memberikan latihan soal numerasi beserta pembahasannya pada siswa. Dengan begitu, siswa dapat memahami berbagai soalnya numerasi dan cara menjawabnya.
Dalam hal konten numerasi, soal yang dibuat bertujuan untuk menguji geometri dan suatu pengukuran, bilangan, aljabar serta data dan ketidakpastian. Soal numerasi juga melibatkan proses pemahaman suatu konsep, kemampuan bernalar, menyelesaikan masalah serta kemampuan dalam menerapkan konsep untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan dalam konteks asesmen literasi membaca dan numerasi akan mengangkat kontak secara personal, sosial budaya serta saintifik.
6. Meningkatkan Numerasi Melalui Media Permainan
Bapak kepala sekolah menyampaikan, media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam media auditif, media visual, dan audio visual. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, contohnya adalah film slide, foto, transparansi, kartu, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur gambar yang bisa dilihat juga mengandung unsur suara yang bisa didengar misalnya, rekaman video, film, dan slide suara. Media memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
Adapun media visual yang ditampilkan oleh bapak kepala sekolah merupakan contoh media pembelajaran yang bersifat permainan dan akan meningkatkan kemampuan berpikir logis sistematis peserta didik adalah permainan, seperti permainan kartu domino matematika dan ular tangga matematika. Media pembelajaran yang bersifat permainan ini dapat juga diterapkan pada mata pelajaran yang lain misalnya Pendidikan Agama.
Itulah beberapa hal mengenai pentingnya kemampuan numerasi beserta tips meningkatkan kemampuan numerasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Terimakasih keluarga besar SPENFOURAB....sudah memberi kesempatan untuk saling berbagi ....salam sehat dan sukses selalu
BalasHapus