Penerapan konsep pembelajaran DIPLEARNING di perpustakaan.

Penerapan konsep pembelajaran DIPLEARNING di perpustakaan Widya Paramartha SMP Negeri 4 Abiansemal.



Oleh I Gede Sugata Yadnya Manuaba. 

Pembelajaran DIPLEARNING yang diterapkan oleh Kepala SMP Negeri 4 Abiansemal, I Made Antara, S.Pd, memang dirancang untuk meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah tersebut. Dengan pendekatan yang menyeluruh melalui tahapan Discovery, Interaction, Presentation, Learning, Evaluation, dan Networking, konsep ini bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif dan interaktif bagi siswa. Melalui cara ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan literasi (membaca, menulis, dan memahami informasi) serta numerasi (kemampuan matematika dan pemecahan masalah), yang sangat penting dalam pendidikan mereka.



Penerapan konsep pembelajaran ini sangat mendukung perkembangan pembelajaran siswa dengan pendekatan yang lebih aktif dan kreatif. Atas arahan bapak kepala sekolah, I Gede Sugata Yadnya Manuaba, bersama I Wayan Sura Budayasa, S.I Pust (bagian E-Literacy), A.A Sri Astuti (bagian Teknis) dan Kadek  Githa Cahya Lestari, S.Pd (bagian layanan/sirkulasi)  memfasilitasi siswa untuk:

  1. Discovery: Mengakses berbagai sumber informasi yang ada di perpustakaan, seperti buku, jurnal, atau materi digital, untuk menemukan topik-topik menarik yang dapat memperluas pengetahuan mereka.

  2. Interaction: Menyelenggarakan kegiatan interaktif, seperti diskusi kelompok atau presentasi, di mana siswa dapat berinteraksi dengan informasi yang telah mereka temukan serta teman-teman mereka untuk mendalami materi secara lebih kolaboratif.

  3. Presentation: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan temuan mereka dalam bentuk presentasi atau laporan tertulis, yang mengasah keterampilan komunikasi dan pemahaman mereka.

  4. Learning: Mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran yang mendalam, di mana mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam mengolah dan menyusun pemahaman mereka sendiri.

  5. Evaluation: Melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa dengan cara yang lebih beragam, misalnya melalui proyek, tugas, atau tes untuk memastikan pemahaman yang komprehensif.

  6. Networking: Membangun koneksi antara siswa dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar sekolah, untuk meningkatkan wawasan dan mendalami lebih lanjut tentang topik-topik yang dipelajari.

Dengan pengembangan ini I Gede Sugata Yadnya Manuaba, mengharapakan konsep DIPLEARNING menjadi bagian integral dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan aspek membaca, tetapi juga mengedepankan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar yang lebih interaktif dan dinamis.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Bimtek Tim Verifikasi Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi

Menjaga Keindahan Sekolah

Pendisiplinan Rambut sebagai Cerminan Karakter Berbudaya