Emansipasi Perempuan dan Kekreatifan di Era Modern dalam Bingkai Spiritualitas Hindu

Emansipasi Perempuan dan Kekreatifan di Era Modern dalam Bingkai Spiritualitas Hindu: Refleksi Hari Kartini dan Hari Penyajan Galungan

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Abstrak:
Hari Kartini yang bertepatan dengan Hari Penyajan Galungan tahun 2025 menghadirkan momentum penting untuk merefleksikan peran perempuan sebagai penjaga budaya, pencipta harmoni, dan motor perubahan di era modern. Perayaan ini tidak hanya sekadar penghormatan historis terhadap tokoh emansipasi, tetapi juga menegaskan peran strategis perempuan dalam membangun kreativitas dan spiritualitas, khususnya dalam tradisi Hindu Bali. Dalam artikel ini dipaparkan keterkaitan antara nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini dengan semangat śakti (energi perempuan) dalam ajaran Hindu, melalui kutipan sloka Sanskerta, analisis makna, dan penerapan dalam kehidupan nyata.


---

Kutipan Sloka dan Maknanya:

Sloka dalam Bahasa Sanskerta:
“स्त्रीणां श्रद्धा च भक्ति: च कार्येषु दक्षता तथा।
गृहस्य शोभा स्त्रीणां, शक्तिरूपा सदा सदा॥”

Transliterasi:
“Strīṇāṁ śraddhā ca bhaktiḥ ca kāryeṣu dakṣatā tathā,
Gṛhasya śobhā strīṇāṁ, śaktirūpā sadā sadā.”

Makna:
“Perempuan adalah wujud dari kesetiaan, pengabdian, dan kecakapan dalam setiap tugasnya. Keindahan rumah bersumber dari peran perempuan, karena ia adalah manifestasi dari kekuatan (śakti) yang abadi.”

Sloka ini menegaskan bahwa kekuatan dan nilai perempuan tidak hanya terlihat dalam ruang domestik, tetapi juga dalam kreativitas dan ketekunan menjalankan dharma, terutama dalam menyambut hari besar keagamaan.


---

Pendahuluan:
Tanggal 21 April 2025 mempertemukan dua momen penting: Hari Kartini dan Hari Penyajan Galungan. Kartini, sebagai simbol emansipasi perempuan, menegaskan pentingnya pendidikan dan kesetaraan peran. Di sisi lain, Hari Penyajan Galungan merupakan momen penting bagi perempuan Bali dalam menyiapkan banten, menghias rumah, dan menjaga kemuliaan tradisi sebagai bentuk pengabdian spiritual.


---

Refleksi Perempuan di Era Modernisasi:
Di tengah tantangan modernisasi, perempuan tetap menunjukkan dedikasi dan kreativitas yang tinggi. Ibu-ibu dan perempuan muda mampu merangkai sampian, menyiapkan penjor, serta menyusun banten secara estetik dan bermakna, meskipun sambil menjalani peran sebagai profesional, pendidik, maupun pelaku usaha. Ini mencerminkan integrasi antara nilai budaya dan kecakapan masa kini.


---

Analisis Nilai Emansipasi dalam Konteks Hindu:
Perjuangan Kartini sejalan dengan nilai śakti dalam Hindu, di mana perempuan dipandang sebagai sumber kekuatan suci. Dalam teks spiritual, kekuatan ini memanifestasikan kreativitas, keberanian, dan pengabdian—sebagaimana ditunjukkan oleh para ibu yang merangkai banten sambil tetap menghidupi nilai-nilai pendidikan dan kesetaraan di keluarga maupun masyarakat.


---

Penutup:
Lebih dari sekadar peringatan, Hari Kartini adalah momentum spiritual dan kultural. Ketika dirayakan bertepatan dengan Hari Penyajan Galungan, momen ini menjadi refleksi indah tentang peran agung perempuan—baik dalam melanjutkan perjuangan emansipasi maupun dalam merawat tradisi. Semangat Kartini adalah śakti; kekuatan untuk menjaga nilai luhur, dan menginspirasi langkah menuju masa depan yang harmonis.

Selamat Hari Kartini. Semoga setiap perempuan terus menjadi sumber cahaya, daya cipta, dan penggerak kebaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan Bimtek Tim Verifikasi Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi

Menjaga Keindahan Sekolah

Pendisiplinan Rambut sebagai Cerminan Karakter Berbudaya